Main Article Content
Abstract
Sungai Bedadung merupakan sungai utama yang melintas di Kabupaten Jember. Sungai tersebut menjadi sumber baku air bagi perumdam yang memberikan pasokan air bersih bagi masyarakat kota. Peningkatan jumlah penduduk pada wilayah tersebut berdampak pada tingginya aktivitas masyarakat yang mengakibatkan penurunan kualitas air Sungai Bedadung, sehingga perlu adanya upaya pengelolaan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kualitas air Sungai Bedadung menggunakan pemodelan QUAL2Kw guna diperoleh kualitas air sungai sesuai dengan pemanfaatnya. Metode yang digunakan antara lain; segmentasi, kalibrasi, verifikasi, simulasi, perhitungan beban pencemaran dan daya tampung beban pencemaran. Hasil yang didapatkan adalah kualitas Sungai Bedadung pada kondisi tercemar dengan nilai daya tampung beban pencemaran maksimum pada parameter COD dan TSS masing-masing sebesar 85,36 kg/hari dan 24.985,57 kg/hari. Sedangkan pada parameter BOD sebesar 9,09 kg/hari. Nilai negatif pada daya tampung beban pencemaran menunjukkan bahwa sungai tidak lagi dapat menampung pencemar yang masuk.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).